Kamis, 08 Juni 2017

Strategi Bisnis



STRATEGI PEMASARAN

jika usaha saya ingin berjalan lancar maka lakukan promosi sebaiknya baiknya. Promosi bisa dilakukan dengan banyak cara, antara lain: dari mulut ke mulut, dengan flier, iklan di koran atau promosi online melalu social media dan juga Promo melalui voucher minuman dan makanan gratis. Cara ini adalah langkah tepat promosi cafe dan salon saya kepada mahasiswa. Kita tahu bahwa muka gratisan sangat melekat pada orang indonesia terutama mahasiswa perantauan/ anak kost. Jadi berilah voucher gratis untuk pemesanan lebih dari nominal yang ditentukan serta kunjungan yang ditentukan.

Kisah Sukses

Kalau kamu mendengar nama “Okin”, apa yang langsung terbayang di kepala kamu? Kemungkinan besar, yang langsung terbayang adalah sesosok cowok umur 20an awal, bergaya rambut jambul, berwajah cool, sedang jualan sate taichan, sambil main bas dan menggandeng cewek cantik bernama Rachel (lah, akrobat banget?)




Intinya, pasti kamu langsung mengidentikkan nama “Okin” dengan Niko Al-Hakim, pacar selebgram fenomenal Rachel Vennya, yang namanya sangat meledak pada tahun 2016 ini.
Seiring dengan meledaknya popularitas Rachel, pacar (sekarang tunangan) Rachel, Niko (alias Okin), juga jadi ikut beken.
Ada banyak hal yang membuat pasangan ini terkenal, antara lain karena keduanya memang kece dan tampak sangat tajir, padahal usianya baru sama-sama awal 20an. Mereka sering liburan berduaan—mulai dari ke Bali sampai Eropa—dan  saling menghadiahi satu sama lain dengan hadiah-hadiah seperti iPhone terbaru, tas branded, dan mobil Range Rover. Mobil Range Rover asli, ya, bukan mainan!
Menurut berbagai caption post Instagram Rachel, semua itu adalah hasil kerja keras mereka sendiri, karena masing-masing Rachel dan Niko memang berbisnis (Rachel berbisnis minuman diet, sementara Niko berbisnis kuliner sate taichan)
Namun yang paling melejitkan nama Rachel dan Niko adalah skandal yang terjadi beberapa bulan lalu.
Skandal asmara ini sempat membuat hubungan Niko dan Rachel bubar sesaat, namun akhirnya mereka kembali bersama, dan melanjutkan rencana pernikahan mereka awal tahun depan.
Saya yakin, siapapun yang berkesempatan ketemu dengan Rachel atau Niko pasti tergoda banget untuk membahas hal-hal gemez tersebut, yaitu seputar gaya hidup, harta, status selebgram dan hubungan asmara mereka.
Tetapi Youthmanual sendiri lebih penasaran dengan bisnis yang mereka geluti, karena media kayaknya lebih senang banget meng-highlight skandal dan harta Niko-Rachel. Padahal berbisnis, tuh, nggak gampang, lho! Apalagi kalau dijalani di usia muda, sambil kuliah pula.
Maka beberapa waktu lalu, ketika saya berkesempatan ketemu dengan Niko di kediaman sekaligus kantor sekaligus studio band-nya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, saya langsung ngobrol bareng usaha yang dia geluti, yaitu bisnis kuliner Sate Taichan "Goreng".
Yuk, simak!
Hai Niko! Mau diceritain dong, tentang asal mula berdirinya bisnis kamu, Sate Taichan "Goreng"!
"Hai juga! Jadi, ide awal mendirikan Sate Taichan "Goreng" muncul di tahun awal tahun 2015, tapi eksekusinya baru Maret 2016. Ide awal sampai pengembangannya aku garap sendiri, kemudian Rachel baru membantu di sisi pemasarannya."
Kenapa, sih, Sate Taichan "Goreng" pertama kali dibuka di Bandung? Niko ‘kan tinggalnya di Jakarta.
"Aku punya beberapa teman dari luar kota, dan setiap mereka ke Jakarta, pasti pada makan sate taichan. Dulu itu, sate taichan belum sebanyak dan sepopuler sekarang. Sekarang ‘kan sate taichan dijual dimana-mana. Dulu yang jual masih benar-benar sedikit. Kalau ada pun, biasanya hanya jualan gerobakan.
Karena teman-temanku yang dari luar kota hobi makan sate taichan kalau ke Jakarta, aku mikir, kok sate taichan jadi terkesan seperti jajanan khas anak Jakarta? Padahal ‘kan nggak juga. Jadi aku kepikiran untuk jualan sate taichan di luar Jakarta.
Aku buka cabang pertama di Bandung karena Bandung dekat dengan Jakarta, dan dulu aku juga pernah tinggal di Bandung. Aku juga tahu, ada banyak orang Bandung yang suka sate taichan.
Dari awal, aku udah berniat untuk jualan sate taichan dengan gaya berbeda. Dulu itu, sate taichan hanya dijual gerobakan. Nah, aku maunya jual di tempat yang nyaman, seperti kedai atau restoran kecil.
Selain itu, aku nggak mau hanya sekedar jual sate taichan biasa. ‘Kan sayang, kalau kita punya tempat yang nyaman, tapi makanan yang dijual hanya sate taichan jenis biasa.
Ciri khas sate taichan adalah menggunakan daging putih, dan nggak pakai kuah kacang, melainkan kuah sambal.
Aku mikir, sebenarnya saos sambal ini mungkin bisa enak kalau divariasikan. Akhirnya aku melakukan testfood untuk memadukan sate taichan dengan seafood, mie, saos aglio olio, dan sebagainya. Ternyata enak-enak juga!
Maka akhirnya, aku membuka kedai Sate Taichan "Goreng" dengan menu berbagai kreasi sate taichan tersebut, yang waktu itu nggak ada di tempat-tempat jualan sate taichan lainnya."
Peran Niko sendiri di Sate Taichan "Goreng" sebagai apa, sih?
"Aku founder dan owner, dan selalu terjun langsung dalam operasionalnya. Tiap pagi, aku pasti ngobrol dengan Aldi, sang manajer operasional, untuk mendengar laporan, keluhan, masukan dari konsumen serta karyawan, di setiap outlet Sate Taichan "Goreng". Kalau ada masalah, kita rembukin bareng-bareng, kita cari jalan keluarnya."
Cerita, dong, tentang keseharian kamu. Selain ngurusin Sate Taichan "Goreng", kamu juga masih kuliah ‘kan?
"Iya, aku masih kuliah di London School of Public Relations, Jakarta, jurusan Komunikasi.
Cerita sedikit, ya. Sebelum di LSPR, aku sempat kuliah di Bandung selama dua tahun, di jurusan Ilmu Komunikasi juga, dengan penjurusan minat Public Relations (Hubungan Masyarakat).
Kemudian aku pindah ke Jakarta, dan masuk LSPR dengan mentransfer nilaiku dari kampus lama. Namun akibatnya, aku harus turun angkatan setahun. Harusnya aku angkatan 2012, tetapi jadi 2013.
Nah, kuliah di LSPR itu ada sistem shift. Ada shift pagi, siang, dan malam. Aku ambil shift siang, yang jamnya kuliah dari jam 1 siang sampai 5 sore.
Jadi, balik lagi ke keseharian, pagi-pagi sekitar jam 9, aku pasti nengokin kantor Sate Taichan "Goreng" dulu, untuk ngobrol-ngobrol bareng staf aku sambil meng-update kondisi restoran di setiap cabang.
Setelah makan siang, aku kuliah. Selesai kuliah, biasanya latihan band atau pergi mengurus hal-hal lain. Di kamar, aku punya papan tulis yang isinya jadwal aku. Sekarang ini, sih, jadwalnya udah penuh untuk dua bulan ke depan, hehehe.
Selain untuk urusan bisnis dan manggung band, belakangan banyak undangan talkshow."
Sate Taichan "Goreng" sekarang ‘kan ada di Bandung, Bekasi, Palembang dan Purwokerto. Seberapa sering, sih, tim Niko nengokin cabang?
"Kalau untuk cabang Purwokerto dan Palembang, biasanya tim nengok langsung ke sana 3-4 minggu sekali. Di luar itu, setiap cabang selalu laporan setiap hari juga, sih.
Kalau untuk cabang Bandung atau Bekasi, biasanya aku nengok setiap minggu. Aku juga sering datang sebagai pelanggan biasa, bukan untuk melakukan control check bersama tim. Saat melakukan kunjungan pribadi itu, aku selalu ngobrol dan mendengarkan keluhan serta masukan pegawai."
Pernah merasakan pengalaman nggak enak dalam berbisnis?
"Dari waktu ke waktu, Sate Taichan "Goreng", pasti pernah aja mendapat komplen dari pelanggan. Apalagi aku belajar bisnis kuliner secara otodidak.
Misalnya dulu, pas aku belum paham soal crowd controlling. Pernah ada tamu yang datang ke Sate Taichan "Goreng". Karena sedang penuh, dia masuk dalam waiting list. Setelah dia nunggu antrian sejam lebih, pas dapet meja, eh sate taichannya habis! Wah, jelas dia langsung marah besar.
Yang kena marah adalah karyawanku, dan dia langsung nangis-nangis dan pengen berhenti kerja aja.
Tapi dari pengalaman-pengalaman tersebut, aku jadi belajar terus. Dalam berbisnis, kita memang nggak bisa mengandalkan teori atau kata-kata orang aja. Kita harus benar-benar ngalamin sendiri, mengevaluasi diri sendiri, supaya bisa jadi lebih baik."
Dari mana modal awal Niko mendirikan Sate Taichan "Goreng"?
"Pakai tabungan, dan dari hasil bisnis-bisnis kecilku sebelumnya. Dulu ‘kan aku juga sempat punya usaha clothing line. Tentunya, modal awalnya dulu ditekan banget. Misalnya, dulu sistem pembayaran Sate Taichan "Goreng" masih sangat sederhana dan manual. Lama-lama baru bisa lebih canggih."
Sebagai pengusaha muda, ada peran didikan ortu nggak? Apakah ortu Niko juga pengusaha?
"Nggak, sih. Hanya saja, doa restu dari mereka penting banget. Tanpa doa restu orangtua, pasti usahaku nggak akan lancar.
Orangtuaku bukan pengusaha. Mamaku dulu mengelola sebuah tempat les, karena beliau memang senang ngajar, sementara Papaku kerja di industri perminyakan."
Niko dan Rachel ‘kan dikenal luas di medsos. Lewat medsos, banyak yang tahu tentang kalian, dan banyak juga yang punya pemikiran atau prasangka tentang kalian. Bagi Niko, apa sih miskonsepsi atau salah kaprah terbesar tentang Niko-Rachel?
"Hmmm… banyak orang yang bilang bahwa kita adalah relationship goals. Kesannya sempurna banget. Padahal nggak, lah. Setiap pasangan pasti ada kekurangannya, tapi setiap pasangan ‘kan juga nggak mau nampilin diri mereka lagi nangis-nangis di medsos. Semua pasti hanya mau hanya nampilin yang seru-seru aja. Dengan kata lain, semua post di medsos siapapun pasti terfilter.
Trus, ada juga yang bilang kita suka sengaja menciptakan drama [untuk cari sensasi]. Padahal nggak, kok. Yang namanya hidup, pasti ada dramanya, lah! Pasti ada up and down-nya. Intinya, hidup semua orang pasti ada “drama”nya yang bukan sengaja diciptakan. Aku dan Rachel juga apa adanya aja, kok."
Kalau Niko bisa balik ke masa SMA, what would you do?
"Hmmm, waktu SMA dulu, sih, aku bandel. Bandel standar, sih. Misalnya, sering banget dipanggil ke kantor guru BK karena sering bolos, dapat nilai jelek, bahkan di kelas pernah mendapat peringkat ketiga dari bawah, hehehe.
Tapi aku nggak pengen mengubah apa-apa dari masa SMAku, karena ada banyak pelajaran dan pendewasaan yang bisa aku ambil dari pengalaman-pengalaman tersebut."
Nah, karena sekarang Niko sukses, setuju nggak dengan anggapan bahwa nilai akademis sebenarnya nggak ngaruh kepada kesuksesan di masa depan?
"Nilai akademik sekolah memang nggak menentukan. Ada orang-orang sukses yang nilai sekolahnya dulu jelek, bahkan nggak kuliah.
Tetapi hal ini jangan dijadikan patokan, karena bisa jadi membuat kita salah persepsi. Anak-anak muda jadi bisa berpikir, “Ah, Bob Sadino aja nggak sekolah, tuh. Ya udah, gue nggak usah kuliah juga bisa sukses!” Padahal ‘kan nggak semua orang bisa sukses dengan cara almarhum Bob Sadino, tanpa pendidikan formal.
Dan menurutku, sekolah tetap penting, karena sebenarnya di sekolah kita nggak sekedar mendapatkan hard skills seperti ilmu akademis, tetapi juga banyak soft skills, khususnya ilmu bersosialisasi. Seperti cara bergaul, cara bersikap, berhadapan dengan orang lain, mengatasi masalah, dan sebagainya.
Trus, ilmu akademis, tuh, punya banyak manfaat nggak langsung, lho. Misalnya, mungkin kamu nggak suka belajar Matematika dan nggak bercita-cita jadi ahli Matematika juga, sehingga kamu berasa mata pelajaran itu nggak guna. Padahal Matematika ‘kan bisa melatih pola pikir dan mengasah kemampuan problem solving kita, termasuk saat harus memecahkan masalah yang nggak ada angkanya sama sekali.
Kalau kuliah, menurut aku lebih penting lagi. Aku merasa ilmu-ilmu perkuliahan tuh bermanfaat banget, dan sayang banget kalau kita kuliah asal-asalan."
***
Terlepas dari segala kontroversinya, jangan cuma mengidentikkan Niko “Okin” Al-Hakim dengan drama asmara dan kemewahannya, ya, gaes! Di balik usia mudanya, cowok ini kelihatan tulus dan cukup berbakat dalam berbisnis.
Setelah ngobrol-ngobrol, Niko pun nggak langsung cabut, tetapi sibuk ngobrol dan bertanya balik kepada saya dengan santun dan ramah, tentang bisnis media online serta media cetak. Dan itulah salah satu ciri seorang pebisnis—rasa ingin tahu yang tinggi tentang berbagai hal.
Berikutnya, Niko bakal kasih tips dan masukan tambahan untuk berbisnis di usia muda, nih. Stay tune!
(sumber gambar: Laila Achmad, Instagram @rachelvennya)

Warsal (Warung dan Salon)








Usaha cafe sederhana yang menyediakan salon menjadi pilihan karena memiliki prospek yang menjanjikan. Lihat saja betapa banyak anak muda (tak sedikit juga yang sudah tidak muda lagi) yang hobi nongkrong di cafe dan para wanita yang ingin memanjakan diri nya di salon.Entah itu untuk mengisi kebutuhan perut, mengadakan pertemuan bisnis, mempercantik diri atau sekedar nongkrong sambil ngobrol. Usaha cafe dan salon ini merupakan salah satu ide usaha saya dan jadi makin menarik jika saya tahu selera anak muda yang menjadi target market saya. Desain cafe dan salon yang unik mampu mengundang konsumen untuk mengunjungi cafe saya. Tujuan dari bisnis ini adalah selain untuk mencari keuntungan, Selain itu dengan membuka bisnis ini juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.Kali ini saya akan membahas mengenai rencana bisnis usaha saya
KONSUMENPeningkatan pendapatan masyarakat, meningkatnya tingkat pendidikan, pengaruh budaya perkotaan telah mendorong cafe dan salon menjadi gaya hidup bahkan kebutuhan pokok masyarakat perkotaan. Dalam aspek pasar, cafe mulai banyak di singgahi mulai dari kaula muda sampai orang dewasa banyak yang suka nongkrong, berkumpul dan perawatan diri, sehingga bisnis ini memiliki aspek pasar yang bagus karena sasarannya untuk semua kalangan. Setiap orang  yang hadir dalam berbagai  kesempatan (event) seperti rapat, pesta ulang tahun, wisuda, arisan, reuni ingin tampil rapih dan elegan, sudah pasti memerlukan jasa salon.  Ragam konsumennya pun sangat luas dari anak muda,wanita dan orangtua.
MEMULAI BISNIS1. Persiapan tempat. Lokasi memegang peranan dalan usaha cafe. Saya akan memilih lokasi yang strategis sesuai dengan target market saya. Tidak harus di tengah kota. Beberapa cafe dengan konsep unik sukses mendatangkan banyak konsumen meskipun lokasi nya berada di pedesaan jauh dari kota. Bahkan seringkali bisnis cafe unik seperti ini justru yang dicari-cari oleh konsumen2. Strategi pemasaran dan promosi. Harus memiliki angka pasar tertentu yang spesifik, sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran. Termasuk desain interior juga disesuaikan  dengan strategi pemasaran dan targer market yang saya bidik.3. Persiapan SDM. Sumber daya manusia yang menjadi kunci dalam usaha cafe dan salon adalah juru masak dan pegawai salon. Selain pintar memasak atau memberikan pelayanan juga harus paham dengan konsep cafe dan salon saya memiliki visi dan misi yang sama, sehingga mudah untuk diajak kerjasama. Selain itu saya juga akan membutuhkan waiters yang jumlahnya menyesuaikan perkembangan usaha. Beri pelayanan yang memuaskan pada konsumen agar mereka mereferensikan usaha cafe saya pada orang lain. Buat SOP (Standart Operating Procedure) agar karyawan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang telah saya tetapkan dan dapat memuaskan konsumen sesuai harapan saya.4. Persiapan Waktu. Bisnis cafe dan salon merupakan satu jenis usaha yang membutuhkan banyak waktu. Mulai dari berbelanja bahan baku, kegiatan memasak, hingga waktu buka (jam operasional) menunggu konsumen berdatangan. Namun saya tidak harus mengerjakan semua pekerjaan tersebut sendiri. Saat usaha sudah mulai tumbuh, sedikit demi sedikit tugas-tugas tersebut dapat saya delegasikan pada orang lain5. Persiapan Modal. Persiapan modal merupakan salah satu tahap penting pada tahap persiapan membuka usaha cafe. Hitung modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha dengan cermat, tambahkan dana cadangan untuk operasional selama beberapa bulan, selama usaha belum mendatangkan banyak pelanggan, akan merugi terlebih dahulu. Karena itu, jangan memulai usaha cafe dan salon sebelum modal yang diperlukan terkumpul semuanya. Atau usaha saya akan gulung tikar lebih dini. Jika tidak punya modal yang cukup, saya dapat mengajukan proposal usaha cafe dan menjalin kerjasama dengan investor.
KEUNTUNGAN1. Setiap hari orang makan maka potensi bisnis kuliner besar sekali dan bisa dipastikan barang dagangan kita pasti laku.2. Keuntungan membukanya salon kecantikan yaitu selalu dicari banyak orang untuk menunjang penampilan.3. Membuka lapangan pekerjaan yang baru.4. Menambah penghasilan kita.5. Makanan memiliki kadaluarsa sehingga produk akan cepat terjual karena konsumen harus segera membelinya sebelum masa kadaluarsa.
KENDALA1. Tidak mungkin setiap hari didatangi orang yang sama, untuk itu strategi-strategi agar usaha ramai dan mendapat keuntungan benar-benar harus jitu.2. Makanan memiliki kadaluarsa sehingga saya dituntut harus menjual produk kita sebelum batas kadaluarsa jika tidak otomatis merugi. Jadi potensi kerugian dalam bisnis kuliner sangat besar, namun potensi keuntungan juga besar pula apabila bisnis kuliner saya benar-benar ramai dan laku.3. Saingan bisa merebut pelanggan. Jika bisnis saya lebih dahulu berdiri kemudian saingan kita berdiri setelah kita maka dia bisa merebut konsumen kita.4. Bila tidak pintar mempromosikan cafe dan salon maka akan bangkrut5. Bila kepuasaan pelanggan tidak terpenuhi maka tidak akan ada yang datang kembali.6. Banyaknya pesaing yang ada.

STRATEGI PEMASARAN
jika usaha saya ingin berjalan lancar maka lakukan promosi sebaiknya baiknya. Promosi bisa dilakukan dengan banyak cara, antara lain: dari mulut ke mulut, dengan flier, iklan di koran atau promosi online melalu social media dan juga Promo melalui voucher minuman dan makanan gratis. Cara ini adalah langkah tepat promosi cafe dan salon saya kepada mahasiswa. Kita tahu bahwa muka gratisan sangat melekat pada orang indonesia terutama mahasiswa perantauan/ anak kost. Jadi berilah voucher gratis untuk pemesanan lebih dari nominal yang ditentukan serta kunjungan yang ditentukan.
KUNCI SUKSES
Kebanyakan pemula seperti saya mengambil semua peluang bisnis yang ada tanpa memperhitungkan perkembangan usaha kedepannya. Sebaiknya fokus terhadap satu usaha terlebih dahulu. Lakukanlah 1 hal dengan sempurna dari pada melakukan 10 hal yang sia-sia. Memulai berbisnis dengan sesuatu yang paling saya sukai. Mengapa saya sarankan demikian, karena sesuatu yang saya sukai membuat saya bersemangat dalam menjalankannya. Di saat terjadi masalah pun saya dapat mengatasinya dengan mudah. Barulah setelah usaha yang saya sukai menuai kesuksesan, saya dapat mendirikan usaha lainnya, yang penting jangan terburu- buru. Belajar dan terus belajar merupakan hal yang wajib di lakukan. Belajar dengan hal-hal baru mengenai suatu hal atau konsep bisnis merupakan ciri khas wirausaha sukses. Saya dapat belajar ilmu terbaru yang bersumber dari internet, teman bahkan saya tak perlu malu belajar dengan wirausaha lain. Menguasai konsep bisnis terutama bisnis yang saya jalankan wajib hukumnya, saya harus benar-benar memiliki wawasan luas pada bisnis yang saya jalankan, terutama jika bisnis saya membutuhkan investor atau kerja sama dengan pihak lain. Jika saya menguasai 100% konsep bisnis saya, dan memberikan penjelasan yang cukup jelas maka akan sangat banyak perusahaan lain atau investor yang beminat bekerja sama dengan saya. Saya harus benar-benar bisa mengoptimalkan antara pengeluaran dengan pemasukkan, namun jika saya  berjalan dalam bisnis yang menghasilkan suatu produk, tetaplah gunakan bahan baku yang berkualitas, jangan hanya melihat dari harga yang murah. Bahan baku yang baik itu yang murah dan berkualitas. Pengalaman bukan hanya dalam bidang usaha saja, pengalaman lain seperti ilmu pengetahun juga sangat penting. harus tetap semangat jangan pernah menyerah dan berusaha apapun yang terjadi. Kesuksesan yang di raih dengan usaha dan doa akan bertahan lama. Tak lupa bersedekah merupakan hal yang di haruskan sebagai seorang yang mampu. Ingatlah bersedekah itu mensucikan harta kita dan tidak akan pernah membuat kita menjadi miskin.
ANALISA EKONOMICAFEModal AwalRenovasi Tempat Rp 15.000.000Peralatan Memasak Rp 3.000.000Meja dan Kursi Rp 5.000.000Lain- lain 1.000.000JUMLAH 23.000.000
Biaya OperasionalSewa Tempat 1.000.000Gaji 2 karyawan 2.000.000Bahan-bahan Masakan 7.000.000Listrik dan Telepon 300.000Marketing dan Promosi 500.000Jumlah 11.300.000
Omset/Pendapatan Asumsi pelanggan 50 orang per hari dengan profit per orang Rp 10.000,-= Rp 15.000.000,-Keuntungan/Laba Bersih:Pendapatan - Biaya OperasionalRp 15.000.000 - Rp 11.300.000= Rp 3.700.000
Break Even PointModal Awal / KeuntunganRp 23.000.000 / Rp 3.700.000=6,2 bulan 187 hari
SALON
Peralatan yang diperlukan:1. Kursi salon 3 unit @ Rp 2,500,000,-2. Pemanas rambut 1 unit @ 2.000.000,-3. Pengering rambut 3 unit @ 250.000,-4. Tempat tidur untuk facial 2 unit @ 2.000.000,-5. Tempat untuk cuci rambut 2 unit @ 1.500.000,-6. Cermin di dinding 3 unit @ 1.000.000,-7. Troley untuk tempat peralatan 1 unit Rp 1.000.000,-8. Peralatan gunting, sisir, set manicure-pedicure, handuk Rp  2.000.000,-9. Lemari etalase  1 unit  Rp 2.750.000,-
Semua peralatan ini diasumsikan memiliki umur ekonomis selama 5  tahun
Pembelian bahan-bahan untuk salon habis pakai per bulan Rp 3.000.000,-Biaya usaha per bulan- Listrik telepon dan air Rp 1.000.000,-- Gaji beautician 3 orang @ Rp 1.000.000,-- Biaya promosi Rp 1.000.000- biaya lain-lain Rp 500.000,-
Perkiraan Pendapatan Per BulanRata-rata per hari akan ada 10 orang pengunjung salon @ Rp 50.000,- untuk melakukan beberapa perawatan kombinasi dari gunting rambut, facial, manicure-pedicure dan cream bath.

PENUTUP
Menjadi wirausaha pemula seperti memang memiliki seribu rintangan menghadang meskipun hanya memiliki satu tujuan yakni kesuksesan. Namun itulah arti sebenarnya kehidupan. Sekian yang dapat saya sampai kan. Saya selalu berdua semoga saya dan kalian sama-sama menjadi wirausaha yang sukses ammiiin. Terimakasih